BPKAD 9 Kali Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP )

Sembilan Kali WTP, Berikut Sambutan Gubernur Dalam Rapat Paripurna Penyampaian Nota Raperda Pertanggungjawaban APBD 2021.

Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto SE, MM menyampaikan nota penjelasan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2021 pada Rapat Paripurna DPRD yang dipimpin ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Hj. Nilam Sari Lawira SP MP, Selasa 7 Juni 2021.

Mengawali sambutan gubernur, Asisten Dr. Rudi Dewanto menjelaskan LHP BPKRI atas laporan keuangan Pemda Provinsi Sulawesi Tengah tahun anggaran 2021 telah disampaikan oleh BPK RI perwakilan provinsi Sulawesi Tengah dalam rapat paripurna DPRD provinsi pada tanggal 23 mei 2022 dan memberikan opini wajar tanpa pengecualian opini tersebut dapat dipertahankan untuk kesembilan kalinya dan pencapaian tahun pertama pemerintah daerah Sulawesi Tengah periode 2021-2026.

Menurut Gubernur, penyusunan Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021 terdiri dari pertama laporan realisasi anggaran, kedua laporan perubahan saldo anggaran lebih, ketiga neraca, keempat laporan operasional, kelima laporan perubahan ekuitas, keenam laporan arus kas dan yang terakhir catatan atas laporan keuangan.

Ketujuh laporan pertanggungjawaban dimaksud memuat realisasi pelaksanaan anggaran sebagai bentuk pertanggungjawaban dan evaluasi dari rencana yang telah ditetapkan mencakup ;

1. Realisasi APBD ;  untuk itu disampaikan sebagai berikut a. pendapatan daerah berdasarkan APBD dan perubahan APBD dan anggaran 2021 ditetapkan besar Rp.4.327.677.511.238,00

b. belanja daerah, APBD tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 4.669.877.792.403,00

C.pembiayaan, 1. penerimaan pembiayaan daerah Rp.342.200.281.165,00

2. pengeluaran pembiayaan dalam tahun anggaran 2021 tidak teranggarkan.

2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (LPSAL). a. Saldo anggaran lebih awal Rp.342.200.281.164.77, b. Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan Rp.342.565.200.390,51, c. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berjalan Rp. 698.738.178.050,88, d. Saldo anggaran lebih akhir Rp.698.738.178.050,88.

3. Neraca.  Neraca per 31 Desember 2021 Rp.7.159.198.685.233,42. a. Aset Rp. 7.159.198.685.233,42, b. Kewajiban dan ekuitas.

4. laporan operasional. a.Pendapatan laporan operasional Rp. 4.434.222.469.593, 22, b. Beban Rp. 3.815.362.637.912,61, c. Surplus kegiatan operasional Rp.618.859.831.680, 61, d.  defisit pos luar biasa Rp. 23.332.100.736,00, e.  Surplus laporan operasional Rp. 595.527.730.944 61.

5. Laporan perubahan ekuitas

a.ekuitas awal Rp. 6.390.574.800.087,66

b. Surplus laporan operasional Rp. 515.527.730.944,61,

c. Dampak kumulatif perubahan kebijakan Rp. 7.564.550.048,64

d. Ekuitas akhir Rp.6.993.667.081.080, 90.

6. laporan arus kas 2021 dapat kami jelaskan sebagai berikut.

a. arus kas masuk Rp. 4.897.507.242.760,54.

b. arus kas keluar Rp. 4.540.969.345.874,43.

7. Catatan atas laporan keuangan.

Tahun anggaran 2021 pemerintah provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan kas Rp.356.537.896.886, 11, saldo kas 1 Januari 2021 sebesar Rp. 342.200.281.164,77 sen sehingga saldo kas pada akhir tahun per 31 Desember 2021 senilai Rp. 698.738.178.050,88.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *